Minggu, 07 Oktober 2012

Tugas Minggu Ke 3

Internet condaction (kecanduan)

Teknologi internet pada zaman moderen ini memang sangat berkembang dan hampir dibutuhkan setiap orang didunia, bagaimana tidak dengan cara berinternet kita dapat mengakses informasi dunia dalam hitungan detik. Namun dengan segala kecanggihan yang dimiliki internet terkadang manusia suka berlebihan dalam menggunakan internet, bahkan ada beberapa orang yang mengalami kecanduan berinternet, dan secara psikologis kecanduan berinternet dapat menyebabkan damak psikologis yang bermacam-macam. Oleh sebab itu jadilah pengguna internet yang baik dan sewajarnya dan sebaiknya tidak berlebihan karena akan berdampak yang tidak baik. Sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang dengan kecanduan internet mengalami perubahan pada otak mereka. Hal itu berdampak pada hubungan antara sel-sel dan daerah di otak yang mengontrol pengolahan emosi. Kecanduan internet di antaranya terjerat games, akses situs porno, akses bermacam informasi, serta aplikasi lain. Pencandu tidak dapat mengontrol diri sehingga mengabaikan kegiatan lainnya. Umumnya, pencandu asyik sehingga lupa waktu, sekolah, pekerjaan, lingkungan sekitarnya, hingga kewajiban lain. Tak jarang pencandu berhari-hari tidur di warung internet.

Berikut adalah akibat yang disebabkan karenakan kecanduan internet!!!

Kecanduan Internet Berhubungan dengan Mutasi Gen?

Telah dilakukan penelitian oleh seorang peneliti asal Jeman yang bertujuan apakah kecanduan internet berhubungan dengan mutasi gen?? Sang peneliti memberikan pertanyaan kuesioner pada 138 orang, dan kemudian terlihat hasil yang menyimpang dalam penggunaan internet.

Dari hasil analisis, para peneliti juga menemukan bahwa orang-orang yang sangat bergantung pada Internet dalam kesehariannya lebih sering membawa mutasi pada gen CHRNA4, yang biasanya berhubungan dengan kecanduan nikotin.

Gangguan Jiwa karena Kecanduan Internet

Baru-baru ini para psikiater memutuskan untuk memasukkan Internet Use Disorder (IUD) sebagai suatu kondisi yang “direkomendasikan untuk penelitian lebih lanjut” pada Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM) edisi tahun 2013. Artinya, untuk saat ini mereka belum memutuskan apakah IUD dianggap sebagai sebuah gejala yang didiagnosis secara sah untuk kemudian memerlukan perawatan.

Kecanduan Internet Masuk Daftar Penyakit Psikologi

Anak yang kecanduan internet akan digolongkan memiliki penyakit mental yang serius. Seperti dikutip dari laman Sun Herald, gangguan penggunaan internet ini akan dimasukkan dalam golongan DSM IV atau Diagnostik Manual dan Statistik Gangguan Mental.
Kecanduan Intrnet Dapat Merusak Otak
Kecanduan yang akan merusak otak biasanya disebabkan oleh alkohol, obat-obatan terlarang dan lain-lain. Namun penelitian terbaru mengakatakan bahwa pecandu intnet memiliki kerusakan otak yang sama seperti pecandu alkohol dan obat-obatan terlarang, setelah dilakukan scan otak terlihat berbagai kerusakan pada otak orang yang kecanduan internet.
Jika anda sudah mulai merasakan bahwa diri anda kecanduan internet, berikut ini adalah 5 cara mengatasi kecanduan internet :
1. Cari tahu masalahnya
Jika Anda menggunakan internet sebagai pelarian dari masalah depresi, gelisah atau masalah hubungan, bukan internet tempat pelariannya. Memanfaatkan internet sebagai tempat pelarian hanya akan membuat Anda semakin candu dengan internet. Psikoterapi bisa menjadi alternatif solusinya. Disana Anda bisa belajar keahlian bagaimana memanajemen stres dengan baik.
2. Kenali pemicunya
Menjadi seorang pecandu internet tentu karena dipicu suatu hal. Cari tahu dan kenali pemicunya. Apakah Anda bosan, stres atau kesepian? Jika hal tadi yang menjadi penyebabnya, coba buat daftar cara alternatif untuk mengatasi perasaan itu misalnya dengan jalan-jalan bersama teman.
3. Kurangi sedikit demi sedikit kebiasaan berlama-lama di internet
Bagi yang sudah keranjingan dengan internet, cobalah untuk mengurangi sedikit demi sedikit kebiasaan Anda ‘bergaul’ terlalu lama dengan internet. Misalnya, jika Anda menghabiskan waktu 10 jam sehari di internet, coba kurangi 2 jam saja untuk melakukan kegiatan yang lain seperti rekreasi, ngobrol dan berkumpul dengan keluarga, atau kegiatan sosial lainnya.
4. Ubah pola kebiasan online
Salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan internet adalah dengan mengubah pola kebiasaan ber-internet. Terbiasa menonton film online? Coba ubah kebiasaan itu dengan cara pergi ke bioskop. Menelepon langsung orang yang kita cari lebih baik ketimbang mengirimkan e-mail. Atau, ubah kebiasaan Anda berbelanja secara ‘maya’ di internet dengan cara berbelanja langsung ke toko-toko nyata.
5. Atur ulang jadwal rutinitas
Jika Anda biasanya memeriksa e-mail pada pagi hari setelah bangun tidur, coba periksalah e-mail tersebut setelah sarapan. Tak adal salahnya menikmati waktu sarapan bersama keluarga karena bisa mempererat keharmonisan hubungan. Jika sepulang dari kantor biasanya Anda langsung nongkrong di internet, tunggulah sampai setelah makan malam. Sambil menunggu makan malam Anda bisa berleyeh-leyeh di sofa sambil mendengarkan musik mungkin?
Beberapa cara orang tua agar anaknya tidak menjadi kecanduan internet
Pertama, arahkan sang buah hati untuk melakukan aktivitas lain yang menarik dengannya, contoh sang orang tua dapat mengajak putra-putrinya ke aktivitas olahraga, menonton di bioskop, dan lain-lain.
 
Kedua, jika buah hati Anda sangat kecanduan dan memiliki kecenderungan mengalami masalah kejiwaan yang dikompensasikan dengan sibuk berinternet, sebaiknya Anda sebagai orang tua mengajak anak Anda berbicara.
 
Ketiga, apabila anak sudah tidak mau diajak bicara, Anda disarankan meminta orang lain yang mau di dengar oleh buah hati Anda untuk memberikan nasihat atau jika tidak berhasil juga, Anda disarankan membawanya ke pusat konseling.
Beberapa tanda - tanda umum kecanduan internet di sebutkan oleh Stephen Juan, Ph.D. seorang antropolog di University of Sydney antara lain :
1. Selalu ingin menghabiskan lebih banyak waktu di internet sehingga akan menguras waktu efektif yang ada.
2. Jika tidak menggunakan internet, muncul gejala-gejala penarikan diri seperti kecemasan, gelisah, mudah tersinggung, bergetar, menggigil, gerakan mengetik tanpa sadar, obsesif, hingga berkhayal atau bermimpi mengenai Internet.
3. Jika terhubung dengan internet, gejala-gejala penarikan diri tersebut akan hilang ataupun berkurang.
4. Mengakses internet lebih lama dari yang di niatkan.
5. Cukup banyak porsi kegiatan yang digunakan untuk aktivitas terkait internet, termasuk e-mail, browsing, dan chatting.
6. Mengurangi kegiatan penting, baik dalam pekerjaan, sosial atau rekreasi, demi menggunakan internet.
7. Hubungan sosial, pekerjaan, atau pendidikan terancam terganggu karena penggunaan internet yang berlebihan.
8. Internet digunakan untuk melarikan diri dari perasaan bersalah, tak berdaya, kecemasan, atau depresi.
9. Menyembunyikan penggunaan internet dari keluarga atau teman.
Daftar Pustaka

Tidak ada komentar:

Posting Komentar